Home » » Kalimat-Kalimat Renungan oleh Y.M. Bhikkhu Uttamo

Kalimat-Kalimat Renungan oleh Y.M. Bhikkhu Uttamo

Written By ADMIN on Monday, 6 July 2015 | 16:19

Bhikkhu Uttamo merupakan salah satu Bhikkhu senior yang terkenal dengan kempuannya memberikan Dhammadesana dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh begitu antusianya kalangan umat Buddha saat moment-moment ada kunjungan langsung oleh beliau. Berikut ada beberapa kutipan kata-kata penuh inspirasi dan motivasi yang patut untuk direnungkan. Kalimat-kalimat berikut diambil dari rekaman-rekaman ceramah beliau.
Selamat membaca, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  
Segala yang datang, HADAPI.
Segala yang telah pergi, JANGAN DICARI.
Segala yang belum datang, JANGAN DINANTI. 

Segala sesuatu yang menjadi milik tidak akan pernah terlepaskan.
Segala sesuatu yang bukan milik tidak akan pernah diperoleh.
Semua mahluk hanya menerima segala yang memang sudah menjadi miliknya.

Masa lalu hanyalah kenangan. Jadikan pelajaran.
Masa depan masih impian Jadikan pedoman.
Masa sekarang adalah kenyataan. Gunakanlah secara maksimal.

Katakan MEMANG.
Jangan tanyakan ‘Kenapa’
Atas segala sesuatu yang sedang dialami maupun dijalani

Ubahlah pernyataan menjadi PERTANYAAN
Untuk mampu berkomunikasi dengan bijaksana kepada siapapun.

Keberhasilan hanyalah konsenkuensi logis suatu usaha.
Berani usaha dan mencoba, maka terdapat 50% kemungkinan berhasil.
Tanpa usaha dan mencoba, jelas 100 % gagal.

Banyak orang mempunyai keyakinan agama yang kuat tetapi perilakunya buruk.

Pengendalian ucapan tidak berbohong; pengendalian badan/perbuatan, tidak berzinah dan juga tidak mabuk-mabukan akan mengantar kita hidup bahagia di dunia dan juga bahagia setelah kehidupan ini.

Balaslah jasa ayah dan ibu Saudara sebanyak dan semampu yang bisa Saudara berikan, minimal Saudara tidak rewel, tidak nakal dan tidak menyusahkan orangtua.

Ketahuilah bahwa badan kita ini mulai dari rambut sampai ujung kaki itu sebetulnya bukan milik kita, tetapi milik orangtua. Tidak ada manusia yang dapat menciptakan bagian tubuhnya sendiri.

Penganiayaan dan pembunuhan merupakan dua hal yang saling berdekatan. Pembunuhan yang tidak sukses disebut penganiayaan. Sebaliknya, penganiayaan yang sukses disebut pembunuhan.

Kamma yang harusnya dirasakan oleh seseorang dapat diubah dengan cara mengubah perilakunya menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Hasil kamma yang dialami seseorang tidak akan dapat dipindahkan maupun dialihkan kepada fihak lain.

Kebenaran tidak akan berubah hanya karena seseorang mempercayai ataupun tidak mempercayainya.

Selama seseorang melakukan suatu perbuatan dengan niat baik, maka orang itu tetap menanam kamma baik.

Seseorang memilih suatu agama tertentu adalah berdasarkan kecocokan.

Orang yang telah mencapai kesucian tidak akan mengumumkan dirinya sebagai orang yang telah suci kepada masyarakat umum.

Apabila seseorang sering mengembangkan kebajikan, maka hidupnya akan selalu bertambah bahagia. Walaupun ia harus merasakan penderitaan, ia tidak akan terlalu menderita.

Salah satu tujuan pelaksanaan Buddha Dhamma adalah untuk menjadi orang baik yang bijaksana.

Hubungan orangtua dengan anak yang harmonis maupun yang kurang harmonis tentulah ada penyebabnya pula. Salah satu penyebab terjadinya hubungan itu adalah ikatan kamma.

Para umat Buddha hendaknya mampu dengan bijaksana memisahkan antara Buddha Dhamma yang diuraikan dengan perilaku pribadi Dhammaduta.

Seseorang yang berbuat kebajikan dalam kehidupannya yang sedang menderita akan mengkondisikan dirinya mendapat kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupannya yang akan datang.

Sebagai murid Sang Buddha, hendaknya kita mampu membangkitkan dan selalu menjaga agar semangat selalu ada dalam diri kita.

Segelas air diberi satu sendok garam, maka air itu akan terasa sangat asin. Bila jumlah air itu ditambah menjadi satu guci, maka garam sesendok yang berada di dalamnya tidak lagi menimbulkan rasa asin. Contoh ‘air’ di sini adalah sebagai lambang kebajikan, sedangkan ‘garam’ melambangkan keburukan.

Bukan karena makanan atau minuman seseorang dapat disebut sebagai orang baik, melainkan harus dilihat dari perilakunya.

Umat hendaknya setahap demi setahap membersihkan perilaku hidupnya dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin.

Apabila seseorang mampu mengatasi pikirannya sendiri, maka ia akan dapat mengendalikan keinginannya dan bisa membebaskan diri dari jeratan perasaan suka dan duka.

Hendaknya kita ingat baik-baik bahwa badan ini adalah pinjaman dari orangtua. Kita mempunyai kewajiban untuk membalas jasa orangtua, karena sesungguhnya yang paling berjasa di dalam kehidupan kita adalah ayah dan ibu.

Sesungguhnya Ajaran Sang Buddha bukan hanya sekedar upacara sembahyang saja, atau bahan diskusi, bahkan bukan pula merupakan suatu pengetahuan umum, tetapi lebih dari itu. Ajaran Sang Buddha membutuhkan pelaksanaan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebaiknya kita tidak hanya ingat mereka yang telah berjasa saja. Tetapi kita juga harus menajdi orang yang baik dengan cara berusaha berbuat baik kepada siapa saja.

Di dunia ini, kita hanya mempunyai satu ayah dan satu ibu kandung. Kalau mereka meninggal, tidak ada yang bisa menggantikannya. Kalaupun ada, mereka bukanlah ayah dan ibu kandung yang memiliki badan Saudara.

DISIPLIN, SEMANGAT, ULET (Semboyan pelaksana meditasi di Vihara Bodhigiri)

Bagai teratai yang jatuh ke lumpur.
Ia tidak mengeluh atas kekotoran yang ada di sekitarnya.
Ia justru menggunakan kekotoran itu untuk tumbuh subur.
Teratai bahkan tidak ternoda oleh lumpur maupun air tempat ia bertumbuh.
Demikian pula orang yang terlahir di lingkungan kurang ideal.
Ia hendaknya tidak mengeluh namun menggunakan kondisi tersebut untuk mencapai kemajuan batin secara maksimal.

Ketika memiliki kemauan, maka tentu ada jalan.
Jika tidak ada jalan, BUATLAH jalan untuk mencapai harapan.

Stress adalah perbedaan antara harapan dengan kenyataan.
Mampu mengubah harapan agar sesuai kenyataan menimbulkan kebahagiaan

Harapan tidak selalu menjadi kenyataan.
Kenyataan tidak selalu sesuai harapan.
Seseorang hanya mampu mengubah harapan.
Ia tidak akan pernah mampu mengubah kenyataan.
Harapan yang disesuaikan kenyataan mampu memberikan kebahagiaan.

Hidup berisi perubahan.
Berubahlah untuk mengisi kehidupan

Bersahabatlah dengan waktu.
Walau waktu hanyalah khayal
Kenyataan hanyalah saat ini

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Mampir Doelu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger