Home » » Langkah-Langkah Konversi Teks Anekdot Menjadi Teks Drama Pendek

Langkah-Langkah Konversi Teks Anekdot Menjadi Teks Drama Pendek

Written By ADMIN on Monday 24 August 2015 | 15:00

Ada beberapa bentuk teks anekdot, yakni naratif (monolog), dialog (drama), dan puisi.
Bentuk teks anekdot bisa diubah dari naratif (monolog) menjadi dialog (drama) atau sebaliknya dari dialog (drama) menjadi teks monolog (naratif).
Teks naratif
Teks naratif adalah teks cerita.
Teks naratif anekdot harus memiliki kejelasan tokoh, alur peristiwa, dan latar.

Drama
Drama adalah cerita sandiwara.
Ciri-ciri drama adalah menggunakan dialog dalam bercerita. Selain itu, ekspresi tokoh juga dilukiskan dalam bentuk mimik dan pantomimik.

Langkah-langkah mengubah teks anekdot naratif menjadi teks drama:
1.  Bacalah teks anekdot dengan cermat.
2.  Cermatilah tokoh dan apa yang dikatakan oleh tokoh (kalimat langsung).
Ciri kalimat tidak langsung adalah sebagai berikut.
a.  Tidak menggunakan tanda petik
b.  Bentuk kalimat berita
c.  Menggunakan kata ganti orang ketiga: ia, -nya, mereka
    Contoh: Ia berdoa agar orang yang tak ikhlas memberi bantuan dihanyutkan.
Ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut.
a.  Menggunakan tanda petik.
b.  Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
c.  Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami
     Contoh: Ia berdoa, “hanyutkanlah orang yang tak ikhlas memberi bantuan.”
Ubahlah pernyataan yang menjelaskan keadaan tokoh menjadi ekpresi (mimik dan pantomimik) setelah atau sebelum dialog.

Perhatikan!
KUHP DALAM ANEKDOT

(1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
(2) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen, “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
(3) Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
(4) Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Mari konversi!
KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya-jawab tiba.
Ali : (Ali mengacungkan jari telunjuknya) “Pak, apa kepanjangan dari KUHP?”
Pak Dosen : “O, ya. Pertanyaan yang bagus. Siapa yang tahu kepanjangan KUHP?”(sambil melemparkan pandang ke semua mahasiswa).
Terlihat Ahmad sedang sibuk dengan HP barunya.
Pak Dosen : “Nah, Ahmad, coba kamu jawab apa kepanjangan dari KUHP?”
Ahmad : “Apa, Pak? Kepanjangan KUHP, Pak? Ehm..”
(berpikir sejenak) “Kasih Uang Habis Perkara”
Mahasiswa lain tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Pak Dosen : “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?”
Ahmad : “Peribahasa Inggris yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak”
Mahasiswa tercengang, berpandang-pandangan, kemudian tertawa terbahak-bahak.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

6 October 2019 at 18:26

ererere

14 October 2020 at 04:39

Perimsi Pak Numpang Tanya, Teks Yang Sudah Di Konversi Ke Narasi Teks Yang Paling Bawah Ya Pak ? .

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Mampir Doelu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger