Pages

Wednesday 31 August 2016

Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Sejarah

Penulisan teks cerita sejarah dilakukan agar generasi sebuah bangsa dapat melihat sejarah masa lampau yang dialami untuk menjadi koreksi dan perbaikan di masa yang akan datang. 
Contoh 1:
 Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pada tanggal 6 Agustus 1945 Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom sehingga Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutu. Lima hari kemudian Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat bertemu dengan Marsekal Terauchi wakil dari Jepang. Pada hari itu didapatkan kepastian Indonesia dapat merdeka dalam beberapa hari. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu tanggal 15 Agustus 1945, sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Para pemuda pejuang pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 menculik Soekarno, Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok. Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

Paragraf di atas merupakan Orientasi.
Dari orientasi yang ada, langkah selanjutnya menggali informasi dengan mengidentifikasi masalah. Kita dapat mengindentifikasi dengan menjawab beberapa pertanyaan memakai yang berhubungan dengan teks misalnya:
  1. Peristiwa yang terjadi adalah Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
  2. Yang terlibat dalam peristiwa itu adalah Soekarno, Hatta, Radjiman Wedyodiningrat, Marsekal terauchi, dan anggota PPKI.
  3. Peristiwa detik-detik proklamasi diadakan pada Bulan Agustus.
  4. Peristiwa itu terjadi di Indonesia
  5. Peristiwa itu terjadi karena Indonesia ingin memproklamasikan kemerdekaannya
  6. Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 sekaligus diperingati sebagai hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Contoh 2:
Perhatikan paragraf di bawah ini !
Sunan Drajat, salah satu tokoh wali songo penyebar agama Islam di Pulau Jawa peninggalannya dilestarikan oleh Pemerintah Daerah Lamongan berupa Musium Sunan Drajat. Terletak disebelah timur Makam. Musium ini diresmikan pada tanggal 1 maret 1992. Pembangunannya mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur. Pada tahun 1992 mengadakan pemugaran Cungkup dan pembangunan Gapura Paduraksa. Pada tahun 1993 dilanjutkan dengan pemugaran Masjid Sunan Drajat. Sampai pada tahun 1994 membangun pagar kayu berukir, renovasi paseban, bale rante serta Cungkup Sitinggil. Tepat pada tanggal 14 Januari 1994 Gubernur Jawa Timur M. Basofi Sudirman meresmikan renovasi tersebut.

Paragraf di atas merupakan Orientasi
Dari orientasi yang ada, langkah selanjutnya menggali informasi dengan menulis kronologi peristiwa.
Sejarah Pembangunan “Museum Sunan Drajat” salah satu tokoh wali songo penyebar agama islam di Pulau Jawa. Pada tahun :
Tahap I 1992 : pemugaran cungkup dan pembangunan gapura paduraksa
Tahap II 1993 : pemugaran masjid Sunan Drajat
Tahap III 1994 : pembangunan pagar kayu berukir, renovasi paseban, bale rante serta cungkup sitinggil. 

Langkah Terakhir, setelah kita menganalisis struktur teks cerita sejarah memakai analisis identifikasi atau analisis kronologi, kita dapat menulis ulang teks cerita sejarah dengan memakai bahasa kita sendiri sesuai analisis struktur paragraf yang sudah kita lakukan pada langkah sebelumnya. Tahapan ini dinamakan reorientasi.

Point-Pont Penting
  1. Teks cerita sejarah merupakan sebuah wacana yang berisi sejarah/ asal-usul sebuah kejadian yang dianggap penting dan membawa perubahan besar dalam sebuah perkembangan masyarakat di dunia.
  2. Langkah-langkah menulis teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan : 

             a. Orientasi : Mengenalkan teks peristiwa sejarah 
             b. Menganalisis urutan peristiwa : dapat dilakukan dengan 
                 • Mengidentifikasi masalah (Urutan peristiwa identifikasi) 
                 • Menulis kronologi kejadian dengan tahapan-tahapan (Urutan peristiwa kronologi) 
             c. Reorientasi : menulis ulang teks cerita sejarah dengan memakai bahasa kita sendiri sesuai 
                 analisis struktur paragraf yang sudah kita lakukan pada langkah sebelumnya. 

No comments:

Post a Comment