Sebelumnya, kalian sudah dapat menilai sebuah teks anekdot. Sekarang,kalian akan belajar bagaimana mengonversi teks anekdot tersebut menjadi teks monolog.
Teks naratif
Teks naratif adalah teks cerita.
Teks naratif anekdot harus memiliki kejelasan tokoh, alur peristiwa, dan latar.
Teks naratif adalah teks cerita.
Teks naratif anekdot harus memiliki kejelasan tokoh, alur peristiwa, dan latar.
Teks monolog
Monolog adalah cerita yang disampaikan oleh satu orang.
Langkah-langkah mengonversi teks naratif menjadi teks monolog:
1. Bacalah teks dengan seksama
2. Cermatilah apa yang dikatakan oleh tokoh utama dan tokoh yang lain.
3. Perhatikan kalimat langsung yang ada dalam teks naratif.
Monolog adalah cerita yang disampaikan oleh satu orang.
Langkah-langkah mengonversi teks naratif menjadi teks monolog:
1. Bacalah teks dengan seksama
2. Cermatilah apa yang dikatakan oleh tokoh utama dan tokoh yang lain.
3. Perhatikan kalimat langsung yang ada dalam teks naratif.
Ciri kalimat tidak langsung adalah sebagai berikut:
a. Tidak menggunakan tanda petik
b. Bentuk kalimat berita
c. Menggunakan kata ganti orang ketiga: ia, -nya, mereka
Contoh: Ia berdoa agar orang yang tak ikhlas memberi bantuan dihanyutkan.
a. Tidak menggunakan tanda petik
b. Bentuk kalimat berita
c. Menggunakan kata ganti orang ketiga: ia, -nya, mereka
Contoh: Ia berdoa agar orang yang tak ikhlas memberi bantuan dihanyutkan.
Ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan tanda petik
b. Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
c. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami
Contoh: Ia berdoa, “hanyutkanlah orang yang tak ikhlas memberi bantuan.”
a. Menggunakan tanda petik
b. Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
c. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami
Contoh: Ia berdoa, “hanyutkanlah orang yang tak ikhlas memberi bantuan.”
Ubahlah dialog tersebut menjadi teks monolog atau dengan satu tokoh saja yang berbicara. Walaupun berbentuk monolog, teks anekdot tetap mempertahankan ciri-ciri teks anekdot, yakni struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda, memiliki amanat, memiliki unsur lucu/konyol/jengkel.
Perhatikan!
KUHP DALAM ANEKDOT
(1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Perhatikan!
KUHP DALAM ANEKDOT
(1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
(2) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
(3) Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
(4) Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(4) Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Mari konversi!
KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang dosen fakultas hukum sedang memberikan kuliah hukum pidana dalam salah satu kelas.Suasana kelas biasa-biasa saja. Sampai saat sesi tanya jawab berlangsung. Salah satu mahasiswa, Ali, menanyakan tentang kepanjangan KUHP. Dosen tersebut melempar pertanyaan itu untuk mahasiswa lain, Ahmad. Ahmad berkata bahwa dia akan berfikir dulu lalu segera menjawab bahwa KUHP adalah Kasih Uang Habis Perkara. Ahmad berkata bahwa dia tahu hal itu dari pengalaman sebagaimana yang dikatakan dalam peribahasa Inggris yang menyebutkan pengalaman adalah guru yang terbaik. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang dosen fakultas hukum sedang memberikan kuliah hukum pidana dalam salah satu kelas.Suasana kelas biasa-biasa saja. Sampai saat sesi tanya jawab berlangsung. Salah satu mahasiswa, Ali, menanyakan tentang kepanjangan KUHP. Dosen tersebut melempar pertanyaan itu untuk mahasiswa lain, Ahmad. Ahmad berkata bahwa dia akan berfikir dulu lalu segera menjawab bahwa KUHP adalah Kasih Uang Habis Perkara. Ahmad berkata bahwa dia tahu hal itu dari pengalaman sebagaimana yang dikatakan dalam peribahasa Inggris yang menyebutkan pengalaman adalah guru yang terbaik. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Post a Comment