Pada materi sebelumnya, kalian sudah mengetahui bagaimana menginterpretasi teks anekdot. Dalam interpretasi, kita harus menyimak teks dengan saksama. Kita harus mengerti makna dari setiap kalimat dan hubungan di antara kalimat yang membangunnya. Interpretasi yang utuh dihasilkan dari pemaknaan yang utuh terhadap teks. Selanjutnya, sebagai pendalaman dari interpretasi, kita akan belajar tentang makna kata, istilah, dan ungkapan. Ketiga hal tersebut penting untuk diketahui dalam pemaknaan teks anekdot.
Makna kata
Makna kata terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi. Makna denotasi dapat kita temukan dalam kamus bahasa. Namun, makna konotasi tidak dapat ditemukan dalam kamus bahasa. Makna konotasi adalah makna yang berdasarkan pada latar belakang emosi tertentu.
Perhatikan perbedaannya!
1. Pak Kamil memelihara 5 kambing hitam.
2. Dia merasa sudah dijadikan kambing hitam dalam peristiwa kebakaran semalam.
Kata kambing hitam pada kalimat pertama bermakna denotasi yang artinya kambing yang berwarna hitam.
Kata kambing hitam dalam kalimat kedua bermakna konotasi yaitu dipersalahkan atau dijadikan tumpuan kesalahan.
Istilah
Istilah dalam bahasa Indonesia adalah kata yang merujuk pada konsep yang khas dari bidang tertentu.
Contoh istilah:
Benalu artinya tanaman yang menempel pada tanaman lain dan mengambil makanan dari tanaman yang dijadikan inangnya.
Suku cadang artinya komponen kendaraan yang dicadangkan untuk perbaikan kerusakan.
Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan kata yang menghasilkan makna baru.
Contoh
1. Tangan besi artinya memerintah dengan keras
2. Bertangan dingin artinya selalu berhasil dalam melakukan sesuatu
3. Naik kuda hijau artinya dalam keadaan mabuk
Setelah mengetahui tentang makna kata, istilah, dan ungkapan. Perhatikanlah contoh anekdot berikut ini!
Di sebuah desa kecil. Banyak orang kehilangan ayam. Setiap malam mereka selalu berjaga untuk menangkap pencuri ayam. Tapi suatu hari, ada warga yang melihat tetangganya sedang mengurung ayam miliknya.
Pemilik ayam : Kau pencuri, ya?
Tetangga : Aku tidak mencuri ayammu. Ayammu yang datang kepadaku. Ayammu selalu buang kotoran di teras saya. Ayam siapa pun yang mengganggu kenyamananku, pasti akan saya kurung dan kujual.
Pemilik ayam: Padahal, saya sudah peringatkan kepada ayam-ayamku, jangan buang kotoran di teras tetangga kita. Bertelorlah di sana, pasti tetangga kita akan senang. Tapi ayam-ayamku tidak ada yang mau mendengar. Ternyata ayamku hilang ditangkap oleh serigala berbulu domba. Saya kira dicuri maling.
Bagaimana ulasannya?
Dalam teks di atas terdapat kelompok kata serigala berbulu domba. Kelompok kata itu memiliki makna kelihatannya orang baik-baik tetapi memiliki perangai yang buruk.
Makna kelompok kata sesuai dengan teks anekdot di atas adalah tetangga yang selama ini dikenalnya baik tetapi ternyata jahat. Tetangga itu menyembunyikan dan menjual setiap ayam yang masuk ke halamannya.
Poin penting
- Kita harus memaknai setiap kata, istilah, dan ungkapan secara utuh dalam konteks kalimat sehingga jelas pengertian dan maksudnya.
- Istilah dapat bermakna denotasi atau konotasi sesuai dengan konteks kalimatnya.
Post a Comment