Pengertian Morfem
Morfem adalah suatu bahasa terkecil (bagian morfologi) yang bermakna leksikal atau gramatikal.
Morfem adalah suatu bahasa terkecil (bagian morfologi) yang bermakna leksikal atau gramatikal.
Jenis-Jenis Morfem
1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata.
Contoh : makan, minum, tidur
2. Morfem terikat adalah morfem yg tidak dapat berdiri sendiri dan selalu terikat pada morfem lain.
Contoh : me-, ber-
3. Terikat morfologis adalah keterikatan pada bentuk lain (tataran kata).
Contoh : me-, di-, anjur, juang, temu.
4. Terikat sintaksis adalah keterikatan pada konstruksi kalimat.
Contoh : untuk, dan, ke, di.
5. Morfem Unik adalah morfem yang terikat pada bentuk tertentu atau muncul dalam satu
sebagai pembentuk kata yang lebih kompleks.1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata.
Contoh : makan, minum, tidur
2. Morfem terikat adalah morfem yg tidak dapat berdiri sendiri dan selalu terikat pada morfem lain.
Contoh : me-, ber-
3. Terikat morfologis adalah keterikatan pada bentuk lain (tataran kata).
Contoh : me-, di-, anjur, juang, temu.
4. Terikat sintaksis adalah keterikatan pada konstruksi kalimat.
Contoh : untuk, dan, ke, di.
5. Morfem Unik adalah morfem yang terikat pada bentuk tertentu atau muncul dalam satu
kemungkinan.
Contoh : siur pada simpang siur.
Cara Menghitung Morfem
1. Semua morfem bebas dihitung satu buah.
Contoh : siur pada simpang siur.
Cara Menghitung Morfem
1. Semua morfem bebas dihitung satu buah.
Contoh : Ibu ingin makan roti. = 4 morfem
2. Morfem terikat
a. Afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) dihitung norma berdasarkan wujudnya.
Contoh : ber-, -er-, me-kan, memper-
Pada kata “bergurau” terdapat satu morfem bebas “gurau” dan satu morfem terikat “ber-“.
b. Afiks yang berupa konfiks dihitung sebagai satu morfem normal berdasarkan wujudnya.
Contoh : pe-an, ke-an, per-an, ke-kan, pe-i, per-kan.
Pada kata “pelarian” terdapat satu morfem bebas “lari” dan satu morfem terikat “pe-an”.
2. Morfem terikat
a. Afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) dihitung norma berdasarkan wujudnya.
Contoh : ber-, -er-, me-kan, memper-
Pada kata “bergurau” terdapat satu morfem bebas “gurau” dan satu morfem terikat “ber-“.
b. Afiks yang berupa konfiks dihitung sebagai satu morfem normal berdasarkan wujudnya.
Contoh : pe-an, ke-an, per-an, ke-kan, pe-i, per-kan.
Pada kata “pelarian” terdapat satu morfem bebas “lari” dan satu morfem terikat “pe-an”.
Post a Comment