Kali ini kita akan mempelajari cara menulis teks cerita sejarah. Seperti kita ketahui teks cerita sejarah bersumber dari media tulis dan nontulis. Media tulis dapat berupa teks wacana sedangkan media nontulis dapat berupa prasasti, monumen, candi, foto, video, dsbnya.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Cobalah amati kelas kalian ketika belajar di sekolah. Pastinya kalian akan mendapati gambar Burung Garuda terpasang rapi diapit oleh gambar presiden dan wakil presiden.
Gambar Pancasila di atas bila kita susun menjadi teks cerita sejarah akan memiliki banyak judul cerita. Contohnya “Sejarah Lahirnya Pancasila”, “Sejarah Semboyan Bangsa Indonesia ‘Bhineka Tunggal Ika’ ”, dan sebagainya. Lantas bagaimanakah cara menulis teks cerita sejarah yang tepat?
Marilah kita cermati contoh-contoh di bawah ini!
Contoh 1:
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah lahirnya pancasila sebagai dasar negara Indonesia didasari oleh pernyataan UUD 1945 alenia ke-4. :…”maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya sekali dua kali pancasila hampir diruntuhkan dari bumi pertiwi. Peristiwa yang paling dahsyat terjadi pada tanggal 30 September 1965. Tewasnya tujuh pahlawan revolusi menjadi sejarah abadi Bangsa Indonesia bahwa Pancasila memang tidak mudah untuk digulingkan. Dengan darah ribuan rakyat Indonesia Pancasila mampu menunjukkan kesaktiannya. Kini setiap tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingatinya sebagai hari Kesaktian Pancasila.
Teks cerita sejarah di atas dapat ditulis ulang dengan cara mencari tema paragraf ke II. Mengapa paragraf kedua? Karena pada paragraf kedua berisi analisis teks.
Paragraf I : Orientasi (Pengenalan)
Paragraf II : Analisis dengan cara:
a. Urutan Peristiwa Identifikasi
b. Urutan Peristiwa Kronologi
Reorientasi (Menulis ulang memakai bahasa sendiri)
Hari lahir dan kesaktian Pancasila sebagai dasar negara diperingati setiap tanggal 1 Oktober.
Contoh 2:
Perhatikan paragraf di bawah ini !
Tokoh Nasionalisme Indonesia yang paling berjasa salah satunya adalah Gajah Mada. Gajah Mada seorang Panglima perang yang mengantarkan Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan pada 1313. Dengan Sumpah Palapanya, Gajah Mada berhasil menyatukan nusantara Indonesia. Jasanya yang paling besar bagi Kerajaan Majapahit ialah memberantas Pemberontakan Ra Kuti dan menyelamatkan Prabu Jayanegara.
Teks cerita sejarah dapat ditulis memakai frasa nomina dan verba.
- Frasa Nomina ialah kalimat yang memakai susunan kata benda.
- Tokoh Nasionalisme Indonesia yang paling berjasa salah satunya adalah Gajah Mada.
- Frasa Verba ialah kalimat yang memakai susunan kata kerja.
- Gajah Mada seorang Panglima perang yang mengantarkan Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan pada 1313. Dengan Sumpah Palapanya, Gajah Mada berhasil menyatukan nusantara Indonesia.
- Jasanya yang paling besar bagi Kerajaan Majapahit ialah memberantas pemberontakan Ra Kuti dan menyelamatkan Prabu Jayanegara.
Point-Point Penting
- Teks cerita sejarah dapat ditulis ulang sesuai langkah-langkah penulisan teks cerita sejarah yaitu orientasi (pengenalan), analisis (urutan peristiwa identifikasi atau kronologi), dan reorientasi (menulis ulang).
- Teks cerita ulang dapat ditulis dengan memakai frase nomina (kata benda) dan frase verba (kata kerja)
Post a Comment